Transitif dan Intransitif Arab (متعدّي ولازم)

Butuh tidaknya kata kerja dengan objek, atau yang bisa disebut dengan ketransitifan, dapat ditinjau menjadi dua bentuk. (1) yang membutuhkan objek/transitif disebut muta'addī (متعدّي) dan (2) yang tidak membutuhkan objek/intransitif disebut lāzim (لازم).
Contoh:

1) Transitif/Muta'addi
  • ضَرَبَ حَسَنٌ الكَلبُ  > Hasan (S) memukul (P) anjing (O).
  • بكاء الكوريين الشماليين على وفاة رئيسهم كيم جونغ ايل > Rakyat Korea (S) menangisi (P) kematian pemimpin mereka (O) Kim Jong Il.
  • ذهبن إلى المطعم لتناول الفطور > Kami (S) pergi ke (P) rumah makan (O) untuk sarapan.
  • أنني أتطلع إلى القيام بزيارة أخرى إلى هذا المطعم في المستقبل القريب > Saya (S) berharap (P) bisa datang kembali ke restoran ini (O) dalam waktu dekat.
2) Intransitif/Lazim
  •  عادَ المُسافِرون > Para musafir itu (S) telah kembali (P)
  • ناموا جميعا باسمين > Tidurlah (P) [kalian (S)] dengan senyum
  • كيف ولماذا ندرس التاريخ ؟ > Bagaimana dan kenapa kita (S) harus belajar (P) sejarah?
  • كيف يعمل فرن المايكروويف ؟ > Bagaimana cara kerja (P) oven microwave (S)?

Dari masing-masing contoh bentuk kalimat di atas kita bisa melihat bahwa pengertian intransitif dan transitif tidak berbeda jauh dengan prakteknya dalam bahasa Indonesia. Terkadang memang sulit bagi kita untuk membedakan subjek dengan objek, namun beberapa pola kata kerja yang menghasilkan makna imbuhan tertentu, serta ada atau tidaknya pasangan kata (seperti: ذهبن إلى ,بكاءعلى) akan sangat membantu.




No comments:

Post a Comment