Ciri-ciri Nomina/Kata Benda Bahasa Arab (Isim)

Isim (الاسم) adalah kata yang menunjukkan suatu makna tertentu yang tidak terikat waktu. Seperti yang telah disampaikan di post sebelumnya, nomina dalam bahasa Arab ada yang berasal dari kata itu sendiri dan ada yang berasal dari kata kerja. Selain itu, nomina bahasa Arab bisa berupa nama benda, nama tempat, nama alat,  kata kerja yang dibendakan/gerund/masdar, sifat, dan lain-lain.


Sering kali kita menemukan kesulitan dalam mengidentifikasikan kata nomina dalam bahasa Arab, tapi ada beberapa hal umum yang membedakan antara isim dengan jenis kata lainnya. Beberapa hal itu dapat dilihat dalam contoh-contoh berikut:

1. Tanda baca (harokat)
---Salah satu ciri isim adalah adanya tanda baca tanwin an-in-un (ــًــــٍــــٌــ) pada huruf terakhirnya. Ini berlaku saat isim bersifat indefinit, juga saat tidak diikuti artikel alif lam (ال).
Contoh: مُحَمَّدٌ طَالِبٌ (Muhammad seorang mahasiswa), يَسْكُنُ فِي بَيْتٍ جَمِيْلٍ (dia tinggal di rumah yang bagus).
---Huruf terakhir dalam kata isim tidak mungkin berharokat diam/sukun (ـْـ), tidak seperti kata kerja fi'il. Dalam kasus, ia bisa berbunyi dhamah/dhamahtain (ــٌــــُــ), fathah/fathatain (ــًـــَــ), atau kasrah/kasrahtain (ـــٍـــِـ).
Contoh: هَذِهِ رُسُومَاتٌ جَمِيْلَةٌ (ini lukisan-lukisan yang indah), هُوَ يَرْسَمُ جَيِّدًا (dia melukis bagus sekali), هَذِهِ مَدْرَسَةُ أَوْلَادٍ (ini sekolah laki-laki).

2. Artikel dan Partikel
Isim dapat dimasuki oleh  artikel atau pertikel (preposisi dan konjungsi), diantaranya:
---Artikel alif lam (ال) sebagai penanda takrif/definit/ kejelasan sebuah isim. Contoh: رَاَيْتُ الكَلْبَ (saya melihat anjing itu), أُرِيْدُ أَكَلَاتُ السَّرِيْعَةِ (saya mau makanan cepat saji).
---Partikel an-nida'/kata seruan (يا - أيا - هيا - أي). Contoh: يا أمِيْر المُؤمِنِين (wahai Pemimpin Kaum Mukmin), !هَيا بِنا (ayo!).
---Partikel penanda keterangan isim seperti di (فِي/بِـ), ke (إِلَى), atas (عَلَى), tentang (عَنْ), dsb. Contoh: الكِتَابُ فِي الحَقِيبَتي (buku itu ada di dalam tasku), بَارَكَ لله فيكَ (terima kasih), أسكُنُ بِجَاكَرْتا (saya tinggal di Jakarta), ذَهَبْنَا إِلَي مَطْعَمٍ مُزْدَحِمٍ (kita pergi ke sebuah restoran yang ramai), شُكْرًا عَلَى نَصِيحَتِكُمْ (terima kasih atas nasihatmu).

3. Huruf Konsonan
Isim biasanya dapat dicirikan dengan beberapa penambahan konsonan dari kata kerjanya
---Huruf mim (م) yang mengawali sebuah kata dapat berarti tempat, waktu, profesi, sifat atau alat, atau subjek/objek. Contoh: كُلُّ التَقَارِير مَكْتُوبَة (semua laporan itu telah ditulis), مَجْنون (gila) dari kataّ جن (jadi gila), lapangan bermain itu luas -- مَلْعَبُ الكُرَةِ وَاسِعٌ (dari kata لعب bermain), مِفْتَاحٌ (kunci; lit. alat pembuka) dari kata فتح (buka).
---Huruf ta marbuthah sebagai penanda benda satuan dari nama benda kolektifnya, penanda jenis feminin, atau nama kesatuan gerak dari suatu kata kerja. Contoh: شَجَرَة (sebuah pohon) dari kata شَجَر (pepohonan), عِنْبَة (satu butir anggur) dari kata عِنَب (anggur), طَالِبَة (murid perempuan), طَبِيبَة (dokter perempuan), قَفْزَة (loncatan) dari kata قَفْز (meloncat), ضَرْبَة (pukulan) dari kata ضَرب (memukul).

Demikian beberapa hal yang bisa dijadikan acuan umum untuk menentukan kata nomina atau isim dalam bahasa tulisan, walaupun masih banyak hal lain yang perlu dipelajari dan diperhatikan secara seksama.
Jika anda punya tambahan lain atau komentar apapun, tolong tulis di bawah sini.
Semoga bermanfaat! :)))

No comments:

Post a Comment