Kalimat Verba dan Nomina (جُملَة فِعلِية واسمِية)

Kalimat sempurna (جمل مفيدة) dalam bahasa Arab adalah kalimat yang memiliki subjek dan predikat. Subjek berbentuk nomina (اسمِية), sementara predikat dapat berupa nomina ataupun verba. Kali ini kita akan mempelajari hubungan kata subjek nomina dengan predikat verba dalam bahasa Arab. Kalimat yang dibentuk oleh dua model kata tersebut dapat disusun menjadi dua jenis, yaitu: kalimat nomina/jumlah ismiyah (جُملَة اسمِية)* dan kalimat verba/jumlah fi'liyah (جُملَة فِعلِية).

آتُوا الْيَتَامَى أَمْوَالَهُمْ - berikanlah kepada anak-anak yatim harta mereka (QS 4:2)
مَن يَعْصِ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَيَتَعَدَّ حُدُودَهُ يُدْخِلْهُ نَارًا - barang siapa medindurhakai Allah dan Rasul-Nya dan melanggar ketentuan-ketentuan-Nya, niscaya Allah memasukkannya ke dalam api neraka (QS. 4:14)

Potongan ayat-ayat Al-Quran di atas memiliki dua jenis susunan kalimat yang berbeda. Pada ayat pertama, verba atau fiil آتُوا (berikanlah!) adalah kata yang pertama kali disebut. Sedangkan, pada potongan ayat kedua, nomina berada di awal kalimat dan diikuti dengan verba.

Inilah keunikan bahasa Arab. Dalam satu kalimat, susunan subjek nomina dan predikat verba dapat diacak sedemikian rupa. Berbeda dengan bahasa Indonesia, dalam susunan kalimat yang baik dan benar, kalimat akan tidak enak didengar jika kita mengatakan predikat verba/kata kerja terlebih dulu lalu subjeknya, seperti: 'mata mengedip' menjadi 'mengedip mata', kecuali dalam bahasa sastra.

Secara arti perbedaan susunan kalimat tersebut tidak akan merubah arti dari kalimat. Di sisi lain, jika kita hendak melihat dari sisi semantik atau makna, maka susunan tersebut akan sangat berpengaruh. 

Dalam konsep Arab, siapa yang di awal dialah yang terpenting. Jika dalam kalimat nomina kata benda atau isim berada di awal kalimat, maka dialah yang terpenting (امام هو الإمام). Pada ayat pertama, kata perintah آتُوا menjadi pendahulu subjeknya, maka kata perintah inilah yang ditekankan. 

Pada ayat kedua, kata مَن yang berarti orang-orang berada di awal, maka 'orang-orang' tersebutlah yang hendak ditegaskan dalam ayat tersebut. 


Dari sedikit contoh dan penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa:

  1. Kalimat nomina (جُملَة اسمِية) adalah kalimat yang didahului oleh subjek nomina atau isim dari hubungan kalimat subjek nomina-predikat verba.
  2. Kalimat verba (جُملَة فِعلِية) adalah kalimat yang didahului oleh predikat verba dari hubungan kalimat subjek nomina-predikat verba.
  3. Susunan kalimat nomina dan verba dalam bahasa Arab secara umum tidak mempengaruhi arti melainkan makna.
  4. Siapa yang berada di awal, dialah yang terpenting. Apa yang mendahului kalimat adalah yang menjadi penegas makna.
*) Dalam bahasa Arab, kalimat nomina akan memiliki struktur gramatika yang berbeda dengan kalimat verba. Pembahasan tersebut akan penulis tambahkan di lain kesempatan, so stay tune terus ya :)

1 comment: